Kenali Lebih Dalam Tari Mojang Priangan yang Jadi Warisan Budaya Sunda

Masyarakat Sunda dikenal memiliki budaya yang sangat kental dan mengakar secara turun temurun. Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah tari Mojang Priangan yang ternyata sarat akan tradisi. Yuk, kenali lebih dalam mengenai seni tari yang satu ini, mulai dari sejarah kemunculannya hingga perkembangannya saat ini.

 

Baca juga : Main Permainan Barudak Sunda, Yuk!

 

Sejarah

Foto oleh @anisagtna

Tari Mojang Priangan banyak terinspirasi dari tari Jaipong yang sudah sangat dikenal sebagai kesenian asal Sunda. Sesuai dengan namanya, tari ini terdiri dari dua kata: Mojang dan Priangan yang sangat mencerminkan seni tari itu sendiri.

Dalam bahasa Sunda, mojang adalah panggilan untuk seorang gadis yang masih lajang alias belum menikah. Mojang digambarkan sebagai gadis yang cantik luar dan dalam, yaitu secara fisik dan rohani. Sementara kata Priangan adalah gabungan dari sejumlah daerah di Jawa Barat yaitu Kabupaten Sumedang, Garut, Bandung, Bogor, Cimahi, Cianjur, Ciamis, dan Tasikmalaya.

Itulah mengapa seni tari ini sangat kental dengan tradisi dan kebudayaan Sunda, terutama kaum perempuan dari suku di wilayah Jawa Barat ini.

Keunikan Tari Mojang Priangan

Foto oleh @sanggarmelatibandung

Tari Mojang Priangan memang berakar dari tari Jaipong. Namun tarian ini memiliki banyak keunikan yang membuatnya berbeda. Misalnya dari sang pelaku tari. Jika tari Jaipong dilakukan secara berpasangan, maka tari Mojang Priangan hanya boleh dilakukan oleh gadis remaja yang sedang beranjak dewasa dengan mengenakan pakaian tradisional Sunda.

Sang penari mengenakan atasan berupa kebaya dengan warna cerah yang dipadukan dengan bawahan kain batik khas Sunda. Model rambutnya dibuat sederhana dengan sanggul yang dihias bunga. Penari Mojang Priangan juga dirias untuk memancarkan aura mojang Sunda yang mempesona.

Biasanya satu pertunjukan tari dilakukan sekelompok gadis yang terdiri dari 6 sampai 8 orang. Dengan diiringi musik khas Sunda, para penari ini akan menampilkan gerakan seperti bukaan, pencungan, ngala, dan minci.

Setiap gerakan tersebut memiliki makna tersendiri. Bukaan adalah gerakan ditampilkan untuk membuka tarian. Dilanjutkan dengan pencungan yang merupakan kumpulan dari gerakan-gerakan tersebut. Sementara ngala adalah gerakan pemberhentian dari serangkaian gerakan tari. Terakhir ada minci yang merupakan perpindahan dari gerakan satu ke gerakan yang lainnya.

Perkembangan Tari Mojang Priangan Sekarang

Sampai saat ini tari Mojang Priangan masih dilestarikan oleh masyarakat Sunda. Generasi muda pun banyak yang menguasai tarian tradisional ini. Tari Mojang Priangan banyak dipentaskan dalam acara adat di Sunda seperti pernikahan adat, khitanan, seren taun, dan acara lainnya. Bahkan tidak jarang tari Mojang Priangan dikombinasikan dengan kesenian lainnya untuk menciptakan hiburan yang dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai kalangan.